VIVAnews - Stasiun Cuaca Politik (Political Weather
Station) memberi hasil riset tentang calon presiden dari Partai Golkar.
Hasilnya, nama Jusuf Kalla lebih mendapatkan simpati dibandingkan dengan Ketua
Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Menanggapi hasil survei itu, Ketua DPD Golkar DIY sekaligus Ketua Forum DPD-DPD Partai Golkar se Indonesia, Gandung Pardiman, menilai wajar hasil itu. Alasannya, karena Jusuf Kalla lebih banyak mengemban tugas seperti Ketua Umum Partai Golkar, Wakil Presiden, menteri dan saat ini menjadi Ketua Umum PMI.
Tapi bagi Gandung, ini adalah pekerjaan rumah atau PR bagi kader Golkar. "Ini PR kami untuk meningkatkan elektabilitas Aburizal sebagai capres yang diusung Golkar," kata Gandung kepada VIVAnews.
Gandung menegaskan, hasil survei itu harus ditanggapi dengan jernih dan rasional. Sehingga saat ini adalah tugas para kader dan pengurus Golkar untuk meningkatkan kepopuleran dan elektabilitas ARB (Aburizal Bakrie) untuk mengungguli JK.
"Ya populer itu boleh saja seperti Pak JK. Namun kan belum tentu masyarakat menjatuhkan pilihannya kepada orang yang populer semata," kata Gandung. "Saya di Yogya itu populer, namun ketika ditanya apakah pilih Gandung jawabnya belum tentu."
Hasil survei itu diambil dari 1.070 responden dengan margin Of error kurang lebih 3 persen. Survei dilaksanakan pada 15 September hingga 15 Oktober 2012. Hasilnya, Jusuf Kalla masih menempati posisi teratas dengan mengungguli Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
"Jusuf Kalla ungguli ARB dengan mendapat simpati 22.14 persen. Sedangkan ARB menempati posisi kedua 16.35 persen," kata Direktur Riset PWS, Marsedes Marbun kemarin di Jakarta.
Menanggapi hasil survei itu, Ketua DPD Golkar DIY sekaligus Ketua Forum DPD-DPD Partai Golkar se Indonesia, Gandung Pardiman, menilai wajar hasil itu. Alasannya, karena Jusuf Kalla lebih banyak mengemban tugas seperti Ketua Umum Partai Golkar, Wakil Presiden, menteri dan saat ini menjadi Ketua Umum PMI.
Tapi bagi Gandung, ini adalah pekerjaan rumah atau PR bagi kader Golkar. "Ini PR kami untuk meningkatkan elektabilitas Aburizal sebagai capres yang diusung Golkar," kata Gandung kepada VIVAnews.
Gandung menegaskan, hasil survei itu harus ditanggapi dengan jernih dan rasional. Sehingga saat ini adalah tugas para kader dan pengurus Golkar untuk meningkatkan kepopuleran dan elektabilitas ARB (Aburizal Bakrie) untuk mengungguli JK.
"Ya populer itu boleh saja seperti Pak JK. Namun kan belum tentu masyarakat menjatuhkan pilihannya kepada orang yang populer semata," kata Gandung. "Saya di Yogya itu populer, namun ketika ditanya apakah pilih Gandung jawabnya belum tentu."
Hasil survei itu diambil dari 1.070 responden dengan margin Of error kurang lebih 3 persen. Survei dilaksanakan pada 15 September hingga 15 Oktober 2012. Hasilnya, Jusuf Kalla masih menempati posisi teratas dengan mengungguli Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
"Jusuf Kalla ungguli ARB dengan mendapat simpati 22.14 persen. Sedangkan ARB menempati posisi kedua 16.35 persen," kata Direktur Riset PWS, Marsedes Marbun kemarin di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar