Bengkulu, (Analisa). Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra
Prabowo Subianto mengaku prihatin, sebagian besar bumi pertiwi telah
dikapling-kapling oleh asing, sehingga masyarakat makin terjepit.
Hal itu tidak hanya terjadi di Provinsi Bengkulu, tapi menyeluruh dari Sabang sampai Marauke, kata Prabowo dalam temu kader Partai Gerindra di Bengkulu, Jumat malam.
Hal itu tidak hanya terjadi di Provinsi Bengkulu, tapi menyeluruh dari Sabang sampai Marauke, kata Prabowo dalam temu kader Partai Gerindra di Bengkulu, Jumat malam.
“Mari kita sebagai masyarakat Indonesia bersama-sama
mengambil hak bumi pertiwi ini kembali utuh menjadi aset negara,” tandasnya.
Ia mengatakan, hingga saat ini masyarakat Indonesia yang
kaya raya hanya satu persen, sisanya tergolong menengah ke bawah dan kurang
mampu, akibat kekayaan sumber daya alam dikeruk dan diangkut keluar negara.
Pada era sekarang yang mampu hanya pejabat berwenang karena
mereka memiliki kekuatan untuk menyalahgunakan anggaran negara untuk rakyat,
menjadi milik pribadi, ujarnya. Akibatnya dari 33 gubernur se-Indonesia ada 17
orang masuk penjara dan masih banyak yang akan menyusul akibat menyalahgunakan
uang rakyat.
Tidak hanya para gubernur, tapi bupati dan wali kota dari
sekitar 400 orang, 100 orang di antaranya juga terpidana dan tersangka korupsi,
tambahnya.
“Kita sangat prihatin melihat kondisi tersebut dan
secepatnya perlu dipulihkan bersama masyarakat yang merasa kehilangan haknya,”
ujarnya.
Selanjutnya ia mengatakan, gedung kantor gubernur, bupati
dan wali kota di tanah air cukup megah, tapi kehidupan masyarakat masih banyak
di bawah garis kemsikinan.
“Saya sudah keliling ke beberapa negara dan melihat kantor
gubernur, bupati/wali kota kecil-kecil, tapi masyarakat cukup sejahtra,”
ujarnya.
Ke depan ia mengajak masyarakat bersama-sama mempertahankan
sumber daya alam di tanah air untuk tidak dimiliki bangsa asing. Sekaligus mempertahankan amanat dalam amademen Undang-undang
1945 pasal 33 bahwa air, bumi dan udara adalah milik negara untuk
mensejahtrakan rakyat, tandas Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)
itu. Ketua HKTI Provinsi Bengkulu Edi Haryanto mengatakan, sudah melakukan
pembinaan bagi puluhan petambak tradisonal di wilayah itu.
“Kita sudah mebuat kolam ikan bandeng percontohan di kawasan
pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dengan menyiapkan bibit bandeng 20 ribu ekor,”
ujarnya.
Program ke depan HKTI Bengkulu akan membina ribuan petani
nelayan di sepanjang pantai barat Bengkulu yang panjangnya sekitar 756
kilometer, tambahnya. (Ant)
Sumber: analisadaily.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar