London (AFP/ANTARA) - Seorang tentara Inggris yang bertugas di
garis depan di Afghanistan, melahirkan di pangkalan NATO di tempat dia
ditugaskan, satu hari setelah mendapatkan serangan dari Taliban, kata
kementerian pertahanan pada Rabu.
Wanita, yang melahirkan bayi laki-laki pada Selasa di Camp
Bastion, di Provinsi Helmand, tidak tahu bahwa dia sedang hamil, ujar laporan
media Inggris.
Dua Marinir AS tewas dan kerusakan material belum pernah
terjadi sebelumnya disebabkan ketika penyerang bersenjata dengan senapan,
roket, dan rompi bunuh diri menyerbu markas tersebut, di tempat Pangeran Harry
juga bertugas pada Jumat lalu.
Ibu dan bayi, keduanya dalam kondisi stabil, sedang menunggu
kedatangan tim dokter spesialis dari rumah sakit di Oxford, sebelah tenggara
Inggris, sebelum diterbangkan pulang.
Seorang juru bicara Departemen Pertahanan (MoD) mengatakan:
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa pada 18 September yang pelayan wanita asal
Inggris yang bertugas di Afghanistan melahirkan bayi laki-laki di Rumah Sakit
Kamp Bastion.
"Ibu dan bayi, keduanya dalam kondisi stabil di rumah
sakit dan menerima perawatan terbaik.
"Sebuah tim dokter spesialis anak sedang dipersiapkan
dan akan memeriksa mereka dalam beberapa hari ke depan dalam rangka memberikan
perawatan yang tepat bagi ibu dan bayi pada penerbangan pulang."
Dia mengatakan MoD tidak menyadari kehamilan wanita itu,
menambahkan "Ini bukan kebijakan militer untuk mengizinkan wanita untuk
ikut dalam layanan perang jika dalam keadaan hamil."
Menurut surat kabar Daily Mail Inggris mengatakan bahwa
wanita itu, dilaporkan dari Fiji, baru mengetahui dirinya hamil ketika ia pergi
ke petugas medis mengeluh sakit perut parah dan diberitahu dia akan melahirkan.
Bayi itu lahir lima pekan prematur, kata surat kabar itu. (yg/ml)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar