TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI
Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyebut ada "penumpang gelap"
yang seolah merasa dirinya paling berjasa memenangkan Joko Widodo alias Jokowi
terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta untuk Periode 2012-2017.
"Pilkada Jakarta juga telah membuka jalan bagi para
“penumpang gelap” untuk ikut menikmati sukses tanpa merasa terganggu sedikitpun
secara moral. Pilkada Jakarta telah membuka tabir betapa sempitnya pemahaman
banyak pihak terhadap politik. Kita menyaksikan bagaimana elit dan cerdik
pandai berlomba merayakan kemenangan sambil menyingkirkan pihak yang kalah.
Politik seakan menjadi hanya persoalan menang-kalah. Mereka dengan lantang
seakan mengatakan, menang adalah puncak dari semua keagungan politik. Kalah adalah
gambaran dari kebodohan dan keterbelakangan dalam politik," kata Megawati
dalam sambutannya di Arena Rakernas II PDI Perjuangan di Surabaya, Jumat
(12/10/2012) sore.
Menanggapi soal itu, Pengamat Politik UI Iberamsjah menilai
tudingan Megawati soal "penumpang gelap" itu sebenarnya diarahkan ke
Gerindra dan juga Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo.
"Ini sebagai buntut persaingan Gerindra dan PDIP,"
kata Iberamsjah ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (12/10/2012).
Menurut dia, Megawati menangkap kesan seolah Gerindra yang
bekerja keras memenangkan Jokowi jadi gubernur DKI Jakarta. "Banyak dimuat
media massa yang menyindir pertama kali soal itu kan Taufik Kiemas," kata
dia.
Padahal, menurut Iberamsjah, PDIP sangat berperan besar
memenangkan Jokowi jadi gubernur DKI Jakarta. 'Jokowi kan kader PDIP. Dan semua
kader PDIP turun memenangkan Jokowi," ujarnya.
Di luar itu, Iberamsjah mengatakan Petinggi Gerindra Fadli
Zon pernah di sebuah wawancara televisi menyebut Gerindra dan Prabowo berjasa
memenangkan Jokowi.
"Harusnya tidak usah klaim seperti itu. Seakan-akan Bu
Mega kan tidak ada kerjaan memenangkan Jokowi. Memang sejak awal ada yang sudah
mencium putus kongsi PDIP dan Gerindra ini," katanya.
Sumber : Tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar