LABUAN BAJO, KOMPAS.com- Sesungguhnya Flores -termasuk
Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor- dapat dibangun lebih maju lagi dengan
mengandalkan pertanian, perikanan, dan pariwisata. Namun, proses produksinya
harus didukung teknologi tepat guna.
Bahkan, secara khusus ekowisata dapat menjadi andalan
sebagai lokomotif pengembangan ekonomi kawasan itu. Pendukung utamanya adalah
menempatkan pertanian dan perikanan dalam kemasan ekonomi kreatif berbasis
masyarakat.
Demikian pandangan Alexander Sonny Keraf, mantan Menteri
Lingkungan Hidup (1999-2001), yang kini dosen Pascasarjana Imu Lingkunga
Universitas Indonesia, dalam seminar bertema Ecoflores untuk Masa Depan
Berkelanjutan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara
Timur, Kamis (27/9/2012).
Seminar itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan Ecoflores
Conference sejak Rabu kemarin. Pemakalah lainnya adalah Meribeth (antropolog),
Supriatna (peneliti UI), dan Bandur (peneliti pendidikan).
Menurut Sonny Keraf, jika ekowisata diandalkan menjadi
penggerak utama ekonomi kawasan tersebut, maka pilihan itu sekaligus menuntut
kesiapan masyarakatnya. Mereka harus terlibat secara aktif menyediakan berbagai
jasa ekowisata.Di antaranya restoran, akomodasi, transportasi, diving dan
semcamnya seperti sovenir, pemandu wisata dan lainnya.
Untuk itu semua, lanjut Sonny Keraf, dibutuhkan kemauan
politik serta dukungan serius dan konsisten dari Pemda di kawasan itu. Dukungan
yang sangat diharapkan adalah menyediakan infrastruktur dan sarana-prasarana
wisata serta promosi yang memadai sebagai pendodorong utama pengembangan
ekowisata.
"Saya sangat yakin, Flores bisa maju hanya dengan
ekowisata, dan karena itu tambang tidak perlu atau nanti saja," katanya.
Sumber : Kompas.com
Penulis : Frans Sarong | Kamis, 27 September 2012 |
Editor : Marcus
Suprihadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar