Pengakuan Kadis PPO Kabupaten Lembata, Alex T. Making
terkait tunggakan pekerjaan pengadaan buku yang bersumber dari DAK tahun 2011 sebagaimana
yang disampaikan sebelumnya melalui FBC ternyata belum dapat diyakini
kebenarannya. Penelurusan FBC pada dua sekolah dasar di dua kecamatan berbeda
menemukan, masih banyak judul buku yang hingga saat belum diterima. Parahnya,
pada Sekolah Dasar Inpres (SDI) Rumang kecamatan Buyasuri, hingga saat ini tak satupun
buku yang datang.
Untuk di ketahui, dalam pemberitaan di media ini sebelumnya,
kadis PPO Lembata Alex Making mengatakan, kalau tunggakan pekerjaan sebenarnya
tidak sebesar yang disampaikan dalam data laporan hasil audit Badan Pemeriksa
Keuangan Perwakilan Provinsi NTT. Data sebenarnya menurut alex adalah,
tunggakan pekerjaan hanya sebesar tiga ratus lima puluh juta, atau tersisa enam
puluh lima judul buku, enam puluh lima judul buku dimaksud semata-mata buku
pelajaran agama.
“Sampai saat ini tidak ada satu judul bukupun yang masuk ke
sekolah kami, padahal kami juga dapat proyek pengadaan buku dari dana DAK tahun
2011” kata seorang guru SDI rumang, sambil meminta namanya tidak dipublikasi
karena masih berstatus tenaga kontrak K2, saat ditemui di salah satu rumah di
bilangan wangatoa, kelurahan selandoro senin. 1/10/2012.
Kepada FBC guru salah satu mata pelajaran di SDI Rumang
kecamatan Buyasuri ini mengaku, tidak hanya buku yang belum masuk, tetapi
berapa jumlah judul buku dan besaran anggaran untuk proyek pengadaan buku bagi
sekolahnya pun tidak diketahuinya. “pengelolaan dana DAK buku ini memang
terkesan tertutup, hingga saat ini pun saya tidak tahu berapa besar anggaran
untuk pengadaan buku, begitu juga dengan judul buku, jadi kalau mau tahu tentang
itu, konfirmasi langsung saja ke kepala sekolah” tuturnya polos.
Berbeda dengan SDI Rumang, kepala Sekolah Dasar Katolik St.
Theresia Lamahora, kelurahan Lewoleba Timur, Kecamatan Nubatukan Sr. Maria
Stefani, Prr saat ditemui di ruang kerjanya Sabtu, 29/10/2012 pun mengakui,
hingga saat ini di sekolahnya masih tertunggak empat puluh judul buku.
Empat puluh judul buku yang belum masuk itu terdiri dari
buku-buku non agama, dengan judul buku yang beragam katanya “kalau untuk
sekolah kami, buku agama semuanya sudah masuk, tetapi yang belum masuk adalah
buku refrensi, buku pengayaan dan beberapa judul buku mata pelajaran” kata
Suster Stefani sambil menyebut judul-judul buku yang belum didatangkan.
Lebih lanjut, Biarawati yang merangkap kepala kepala sekolah
ini menuturkan, belum lama ini sekolahnya di kunjungi tim dari dinas PPO
Lembata dan bebera orang dari Jogja yang mengaku sebagai tim verifikasi untuk
memerikasa buku yang berasal dari DAK 2011, dan dalam kesempat itu, mereka
menjanjikan untuk mengupayakan secepatnya untuk mendatangkan buku yang masih
menjadi tunggakan.
Oleh karenanya, Suster Stefani, Prr, berharap agar janji
yang sudah disampaikan kepada sekolah segera terpenuhi, jika pihak perusahaan
pengadaan tidak mau kehilangan kepercayaan dari sekolah-sekolah penerima DAK. (Yogi Making)
Sumber : floresbangkit.com
Keterangan foto : Suster Stefani, Prr Kepala sekolah SDK St. Theresia Lamahora
Tidak ada komentar:
Posting Komentar