Halaman

Jumat, 28 September 2012

Kelompok Teroris Poso Masih Bebas Berkeliaran


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok teroris jaringan Poso yang dipimpin Santoso (DPO) rupanya masih berkeliaran.Bagaimana tidak, niat Wendy datang ke Poso dalam rangka mencari perlindungan dari kejaran polisi setelah Baderi cs ditangkap tim khusus kepolisian, juga ikut tertangkap.

Pelarian Wendy terduga teroris yang membuat bom di Solo bersama Baderi Cs ke Poso untuk mencari teman-temannya yang masih belum terdeteksi polisi.

"(Dia pergi ke Poso) karena ada komunitas yang akan melindungi yang bersangkutan dan kita berusaha mencari pengungkapan jaringan tersebut," ungkap Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (27/9/2012).

Menurut Agus, dalam kelompok Baderi cs masih ada empat orang yang diburu petugas yang melarikan diri saat melakukan penggerebekan di Solo. "Itu akan terus berkembang. Jadi kemungkinan-kemungkinan ada tersangka lain, kita masih melakukan pengembangan dan apa yang dilakukan Densus bisa dituntaskan," ungkapnya.

Sebelumnya dalam penggerebekan di tempat pelatihan militer di Poso pada Juli 2012 lalu, Mabes Polri mengungkapkan bahwa saat itu hanya ada dua orang yang berhasil ditangkap dan saat itu banyak yang melarikan diri.

Terungkapnya jaringan teroris Al-Qaeda Indonesia dimulai sejak Thoriq menyerahkan diri pascaledakan bom di Beji Depok, Sabtu. (8/9/2012) lalu yang kemudian disusul dengan penangkapan Arif pada esok harinya di Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat.

Beberapa hari kemudian, Yusuf Rizaldi pun menyerahkan diri di Polres Langkat, Sumatera Utara.
Dari pengakuan Thoriq, ditangkaplah dua orang lainnya di Serpong, Tangerang Selatan, sampai akhirnya diketahuilah pimpinan jaringan teroris tersebut di Solo, Sabtu (22/9/2012).Penangkapan jaringan yang sesungguhnya terungkap sejak ditangkapnya Rudi pada Jumat (21/9/2012), kemudian esok paginya ditangkaplah Baderi Hartono.

Tim pun bergerak cepat melakukan penangkapan dan penggeledahan di beberapa tempat di Solo lalu ditangkaplah Nawa, Fajar, Triyatno, Kamedi, serta istri Wawa berinisial SR. Esok harinya Minggu (23/9/2012) ditangkaplah Joko Parkit yang tiada lain anak buah Noordin M Top. Total keselurahan yang ditangkap di Solo saat itu ada sekitar sembilan orang.

Termasuk dua orang lainnya di lepaskan karena tidak memenuhi bukti terlibat dalam kasus terorisme yaitu Nopem dan Indra. Kemudian Densus mengembangkannya lagi, sampai akhirnya ditangkap lah Anggri Pamungkas di Pontianak, Minggu (23/9/2012).

Kemudian, tim berlambang burung hantu tersebut kembali membekuk seorang yang bernama Wendy di Palu, Kamis (28/9/201). Ia diduga kuat terlibat dalam perakitan bom di Solo bersama-sama dengan Baderi Cs.
Dari jaringan Solo tersebut sejumlah barang bukti bom aktif dan bahan-bahan pembuat bom lainnya berhasil diamankan petugas. Hasil penyidikan sementara bom tersebut akan digunakan untuk melakukan sejumlah aksi teror di beberapa tempat di Pulau Jawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar