Halaman

Sabtu, 29 September 2012

Cerita Anak Jenderal D.I. Panjaitan Soal G30S/PKI


TEMPO.CO, Jakarta–Masih ingat dengan film Pengkhianatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI? Selama masa kepresidenan Soeharto, film berkisah penculikan serta pembunuhan tujuh jenderal revolusi itu selalu diputar pada 30 September oleh Televisi Republik Indonesia atau TVRI. Satu korban yang menjadi sasaran pembantaian adalah Brigadir Jenderal Donald Izacus Panjaitan atau D.I. Panjaitan. Dan putrinya, Catherine Panjaitan, menjadi saksi mata penculikan itu.

Pada majalah Tempo edisi 6 Oktober 1984, Catherine menceritakan kejadian malam berdarah itu. Ingatan itu tertuang dalam tulisan berjudul, Kisah-kisah Oktober 1965. Bagi Anda yang sempat menonton filmnya pasti melihat adegan putri D.I Panjaitan membasuhkan darah sang ayah ke mukanya. Tapi benarkah Chaterine melakukan hal itu?

“Saya melihat kepala Papi ditembak dua kali,” Catherine mengisahkan. “Dengan air mata meleleh, saya berteriak, "Papi..., Papi...." Saya ambil darah Papi, saya usapkan ke wajah turun sampai ke dada.”

Kata Catherine, penculikan terjadi sekitar pukul 04.30, pada 1 Oktober 1965. Kala itu, ia tengah tidur di kamar lantai dua. Kemudian terbangun karena teriakan dan tembakan. Catherine mengintip ke jendela. Ternyata telah banyak tentara berseragam lengkap di perkarangan rumah. “Beberapa di antaranya melompati pagar, sambil membawa senapan,” kata Catherine.

Panik, ia lari ke kamar ayahnya. Yang dicari sudah terbangun dari tidur. Mereka pun berkumpul di ruang tengah lantai atas. Kata Catherine, almarhum papinya terus mondar-mandir, dari balkon ke kamar. Dia sempat mengotak-atik senjatanya, semacam senapan pendek.

Catherine sendiri sempat bertanya pada ayahnya soal apa yang terjadi. Tapi sang jenderal bergeming. Sedangkan di lantai bawah, bunyi tembakan terus terdengar. Televisi, koleksi kristal Ibu Panjaitan, dan barang lainnya hancur. Bahkan meja ikut terjungkal. “Tiarap…tiarap,” kata Catherine menirukan ayahnya.

Sebelum menyerahkan diri ke tentara, mendiang Panjaitan sempat meminta Catherine menelepon Samosir, asisten Jenderal S. Parman. Usai itu, Catherine menghubungi Bambang, pacar sahabatnya. Tapi belum selesai pembicaraan, kabel telepon diputus.

Berseragam lengkap, kemudian D.I. Panjaitan turun ke ruang tamu. Seorang berseragam hijau dan topi baja berseru, "Siap. Beri hormat," Tapi Panjaitan hanya mengambil topi, mengapitnya di ketiak kiri. Tak diacuhkan begitu, si tentara memukul Panjaitan dengan gagang senapan, hingga ia tersungkur. Setelah itu, kejadian bergulir cepat. Dor! Dor! “Darah menyembur dari kepala Papi,” kata Catherine.

PDIP-Golkar Jajaki Koalisi Pilgub


Kupang, FloresNews.com - Partai Golkar dan PDI Perjuangan berpeluang membangun koalisi untuk mengusung calon dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2013-2018."Dalam politik kemungkinan itu selalu terbuka, tetapi rasanya sulit karena gong Pilgub NTT 2013 sudah ditabuh dan masing-masing partai sudah mengelus calon gubernur, tinggal menunggu hasil survei untuk menetapkan pendamping," kata Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar NTT Hendrik Rawanbaku di Kupang, Jumat (28/9), terkait kemungkinan koalisi PDIP-Golkar dalam Pilgub NTT.

Lagi pula, menurut dia, kalau dua kekuatan besar di DPRD NTT yang sama-sama bisa mengajukan pasangan calon sendiri ini berkoalisi untuk mengusung calon, maka pertarungan dalam Pilgub NTT juga menjadi kurang menarik.Dia mengakui Partai Golkar juga sedang menjajaki mitra koalisi lainnya untuk memenangkan pasangan yang akan diusung partai berlambang pohon beringin itu dalam Pilgub NTT, tetapi khusus untuk PDI Perjuangan rasanya sulit.

Hanya saja, kata dia, dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi jika DPP Partai Golkar memutuskan untuk berkoalisi dan partai Golkar mempersiapkan calon wakil mendamping Frans Lebu Raya dari PDI Perjuangan."Tergantung keputusan DPP Partai Golkar yang saat ini sedang melakukan survei calon, termasuk nama Frans Lebu Raya yang kini menjabat sebagai Gubernur NTT juga disurvei. Tetapi biasanya keputusan DPP dalam menerapkan calon tidak berbeda jauh dengan apa yang diusulkan DPD Partai Golkar, " kata Rawanbaku.

DPD Partai Golkar NTT sebelumnya sudah mengusulkan Ibrahim A. Medah sebagai calon Gubernur NTT beserta sejumlah nama yang akan mendampingi Medah untuk disurvei.Namun, keputusan untuk menetapkan pasangan calon merupakan kewenangan DPP, dengan merujuk pada hasil survei yang merupakan mekanisme formal Partai Golkar dalam penentuan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Saat ini, kata dia, DPP Partai Golkar sedang melakukan survei puluhan nama calon gubernur maupun wakil gubernur untuk menentukan salah satu yang dinilai memiliki kriteria yang sudah ditetapkan.Menurut dia, survei untuk menetapkan calon gubernur dan wakil gubernur akan dilakukan dua kali dan merupakan kewenangan DPP Partai Golkar."Survei pertama sedang berlangsung dan akan diumumkan pada awal Oktober 2012. Pada survei pertama ini untuk melihat keunggulan figur dan tingkat keterpilihan masyarakat terhadap semua figur yang diikutsertakan dalam survei," katanya.

Tahap kedua akan dilakukan setelah pengumuman tahap pertama dan akan diumumkan pada akhir Oktober atau awal November."Pada survei tahap dua ini untuk penguatan elektabilitas dan menaikkan tingkat keterpilihan masyarakat terhadap figur yang unggul pada survei pertama," katanya.(ant)

Sumber : Floresnews.com

Jumat, 28 September 2012

Anak Lesbi, Ayah Siapkan Rp620 M Bagi Pria yang Memikatnya


Pipiet Tri Noorastuti
Jum'at, 28 September 2012, 00:01 WIB


VIVAlife - Kabar pernikahan Gigi Chao, 33, membuat ayahnya berang. Ini lantaran putri miliarder asal Hong Kong ini nekat menikah dengan pasangan perempuan yang telah menjadi kekasihnya selama tujuh tahun.

Cecil Chao Sze-tsung syok dengan kabar itu. Mengklaim diri sebagai playboy yang telah bersetubuh dengan 10 ribu wanita, pengusaha properti dan jasa ekspedisi inipun berusaha menghancurkan hubungan sesama jenis yang menjadi pilihan putrinya dengan sebuah sayembara.

Taipan berusia 76 tahun itu menawarkan kekayaan £40 juta atau sekitar Rp620 miliar bagi pria yang sanggup memikat hati putrinya. Ia menantang pria-pria berlomba mengubah orientasi seksual putrinya. Jika berhasil, ia akan memberikannya sebagai kado pernikahan.

"Saya tidak pedulo pria itu kaya atau miskin, yang penting dia baik hati dan bisa menjadi suami ideal untuk putri saya," kata Cecil Chao yang bersumpah tak akan mengakui pernikahan sesama jenis putrinya, seperti dikutip Daily Mail. 

Kepada South China Morning Post, Cecil Chao mengatakan sangat menentang hubungan sesama jenis yang juga tak diakui di Hong Kong. Ia kecewa dengan pilihan putrinya. Ia sama sekali tak menyangka melihat sosok putrinya yang cantik secara fisik dan pintar secara akademik.

Cecil Chao menggelar sayembara setelah putrinya mengatakan sudah melangsungkan pernikahan sesama jenis dengan Sean Eav di Perancis lima bulan lalu.

Terus Terang Saja, Siapa Laki-laki yang Menghamili Kamu



TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA--Diomeli dan dicemooh warga RT 04/ RW 02, Kelurahan Lohayong, MMO (16) terdakwa kasus pembuangan bayi menangis. Sambil menangis MMO meminta warga yang sebagian besar ibu rumah tangga agar tidak mencampuri kasusnya.

"Urus rumah tangga masing-masing, jangan repot dengan saya. Saya tahu sudah bersalah, " kata MMO sambil melakoni drama pembuangan bayi lagi-laki di balik tembok sebuah gudang tua dekat BNI lama di Lohayong, Rabu (19/9/2012) siang.

Mengetahui ada kehadiran MMO dalam uji petik hasil rekonstruksi oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Larantuka, warga tumpah ruah menyaksikannya. Sejumlah ibu rumah tangga mendekati terdakwa mengingatkan agar tidak menutup-nutupi siapa laki-laki yang menghamilinya dan jangan membela Ibu Ela yang membantunya melahirkan dan membuang bayi itu.

"Terus terang saja siapa laki yang menghamili kamu. Jangan tutup dan jangan bela Ibu Ela," kata sejumlah ibu rumah tangga.

Seorang ibu yang prihatin memeluk terdakwa yang sedang menangis dan melarangnya agar jangan terpancing dengan cemoohan warga. Saat ibu itu memeluknya, MMO berontak minta dilepaskan agar dia bisa berhadapan dengan warga yang mengomelinya. "Lepas, saya mau lihat mereka,"kata MMO terderai air mata.

Dua petugas dari PN Larantuka langsung memegang MMO dan membawanya ke mobil tahanan untuk kembali ke PN untuk sidang selanjutnya. Sementara Ibu Ela yang juga hadir saat sidang TKP tenang-tenang saja, walau diomeli para ibu rumah tangga. Dia tampak emosi tapi bisa mengendalikan diri sampai kembali ke mobil tahanan.

Sidang TKP dipimpin Ketua Majelis Hakim, I Wayan Sukarza, S.H, didampingi hakim anggota, Erwin H Palyama, S.H, dan Jantiani Longli Naetasi, S.H, Panitera Jaksa Penuntut Umum (JPU), Asnawi, S.H, dan Abdon Toh, S.H. Terdakwa MMO dan GL didampingi penasehat hukum, Ipi Daton, S.H. Majelis hakim menggelar sidang TKP untuk mencocokkan keterangan terdakwa dan hasil rekonstruksinya. Saat sidang TKP majelis hakim memberi perhatian penuh pada kayu yang diakui sebagai tumpuan terdakwa memanjat tembok setinggi kurang lebih dua meter itu.

Majelis hakim juga menanyakan dan meminta MMO memeragakan bagaimana cara menggendong sang bayi malang itu saat memanjat tembok.

Kelompok Teroris Poso Masih Bebas Berkeliaran


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok teroris jaringan Poso yang dipimpin Santoso (DPO) rupanya masih berkeliaran.Bagaimana tidak, niat Wendy datang ke Poso dalam rangka mencari perlindungan dari kejaran polisi setelah Baderi cs ditangkap tim khusus kepolisian, juga ikut tertangkap.

Pelarian Wendy terduga teroris yang membuat bom di Solo bersama Baderi Cs ke Poso untuk mencari teman-temannya yang masih belum terdeteksi polisi.

"(Dia pergi ke Poso) karena ada komunitas yang akan melindungi yang bersangkutan dan kita berusaha mencari pengungkapan jaringan tersebut," ungkap Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (27/9/2012).

Menurut Agus, dalam kelompok Baderi cs masih ada empat orang yang diburu petugas yang melarikan diri saat melakukan penggerebekan di Solo. "Itu akan terus berkembang. Jadi kemungkinan-kemungkinan ada tersangka lain, kita masih melakukan pengembangan dan apa yang dilakukan Densus bisa dituntaskan," ungkapnya.

Sebelumnya dalam penggerebekan di tempat pelatihan militer di Poso pada Juli 2012 lalu, Mabes Polri mengungkapkan bahwa saat itu hanya ada dua orang yang berhasil ditangkap dan saat itu banyak yang melarikan diri.

Terungkapnya jaringan teroris Al-Qaeda Indonesia dimulai sejak Thoriq menyerahkan diri pascaledakan bom di Beji Depok, Sabtu. (8/9/2012) lalu yang kemudian disusul dengan penangkapan Arif pada esok harinya di Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat.

Beberapa hari kemudian, Yusuf Rizaldi pun menyerahkan diri di Polres Langkat, Sumatera Utara.
Dari pengakuan Thoriq, ditangkaplah dua orang lainnya di Serpong, Tangerang Selatan, sampai akhirnya diketahuilah pimpinan jaringan teroris tersebut di Solo, Sabtu (22/9/2012).Penangkapan jaringan yang sesungguhnya terungkap sejak ditangkapnya Rudi pada Jumat (21/9/2012), kemudian esok paginya ditangkaplah Baderi Hartono.

Tim pun bergerak cepat melakukan penangkapan dan penggeledahan di beberapa tempat di Solo lalu ditangkaplah Nawa, Fajar, Triyatno, Kamedi, serta istri Wawa berinisial SR. Esok harinya Minggu (23/9/2012) ditangkaplah Joko Parkit yang tiada lain anak buah Noordin M Top. Total keselurahan yang ditangkap di Solo saat itu ada sekitar sembilan orang.

Termasuk dua orang lainnya di lepaskan karena tidak memenuhi bukti terlibat dalam kasus terorisme yaitu Nopem dan Indra. Kemudian Densus mengembangkannya lagi, sampai akhirnya ditangkap lah Anggri Pamungkas di Pontianak, Minggu (23/9/2012).

Kemudian, tim berlambang burung hantu tersebut kembali membekuk seorang yang bernama Wendy di Palu, Kamis (28/9/201). Ia diduga kuat terlibat dalam perakitan bom di Solo bersama-sama dengan Baderi Cs.
Dari jaringan Solo tersebut sejumlah barang bukti bom aktif dan bahan-bahan pembuat bom lainnya berhasil diamankan petugas. Hasil penyidikan sementara bom tersebut akan digunakan untuk melakukan sejumlah aksi teror di beberapa tempat di Pulau Jawa.

Kamis, 27 September 2012

Riset: Gempa di Sumatera Picu Gempa Sedunia


VIVAnews - Akibat dua gempa besar yang terjadi pada 11 April 2012 lalu di Samudera Hindia, ratusan kilometer di barat Sumatera, gempa di seluruh dunia meningkat lima kali lipat. Temuan menarik ini dilansir di jurnal Nature pada Kamis, 27 September 2012 ini.

Ketua peneliti riset Fred Pollitz dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat menemukan, hanya selang enam hari, gempa berkekuatan lebih dari 5,5 skala Richter meningkat lima kali lipat setelah gempa pada 11 April.

"Ini pertama kali kita melihat gempa susulan yang lebih kuat dan sejauh ini," kata Direktur Observasi Bumi Singapura, Kerry Sieh, seorang ilmuwan yang telah menulis sejumlah laporan mengenai gempa di kawasan Sumatera ini.

Gempa pertama pada 11 April berkuatan 8,7 skala Richter, nyaris sebesar gempa yang mengakibatkan tsunami di Jepang setahun sebelumnya. Gempa kedua, 8,2 SR, juga muncul di Samudera Hindia, di zona di mana lempeng tektonik Indo-Austraalia pelan-pelan pecah.

"Makalah Pollitz menunjukkan bahwa Anda bisa mendapatkan gempa merusak yang signifikan dan potensial ribuan kilometer dari sebuah gempa di pertengahan 8 (skala Richter)," kata Sieh yang tidak terlibat penelitian itu kepada Reuters.

Pollitz dan rekan-rekannya meneliti serangkaian data seismik, khususnya pada radiasi yang disebut gelombang-Cinta, yaitu sebuah gelombang permukaan yang bergerak seperti ulaar dan bisa melintasi bumi. Semua gempa susulan global terletak tepat di empat garis utama gelombang-Cinta yang episentrumnya di pusat gempa 11 April.

"Di masa depan, riset ini bisa meningkatkan kemampuan kalkulasi gempa susulan setelah sebuah gempa utama," kata Sieh.

Gempa pada April ini menjadi perhatian dunia karena muncul di zona yang paling aktif. Gempa ini dianalisis para ilmuwan sebagai gempa sesar-geser terbesar yang pernah tercatat, dan tidak menimbulkan tsunami. Sesar bergeser horizontal ketika terjadi patahan, bukan bergerak vertikal seperti pada gempa 9,2 Skala Richter di Aceh dan 9 Skala Richter di Jepang sehingga mengakibatkan tsunami.
Sumber : Vivanews.com

Selasa, 25 September 2012

Elektabilitas Prabowo Naik, PDIP Kapok Gandeng Gerindra?


Senin, 24 September 2012, 12:49Anggi Kusumadewi, Suryanta Bakti Susila

VIVAnews – Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan kemenangan Jokowi dalam Pilkada DKI Jakarta justru lebih signifikan mendongkrak elektabilitas Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto ketimbang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas menilai hal itu pun harus menjadi pelajaran bagi partainya dalam berkoalisi. “Saya merasa kapok juga. Tapi kami nggak mau jadi anak kecil yang marah-marah,” kata Taufiq di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 24 Setember 2012.

Artinya, kata suami Megawati itu, PDIP tidak perlu marah mendapati realitas hasil survei SMRC itu. Ia pun menepis kabar yang menyebut PDIP telah ditunggangi Prabowo dalam Pilkada DKI Jakarta. “Kalau kami ditunggangi, kan kami yang malu,” ujar Taufiq.

Ia memaklumi bila muncul rumor bahwa PDIP benar-benar kapok berkoalisi dengan Gerindra sehingga ke depannya kedua partai itu tak akan bergandengan tangan lagi. “Saya rasa ada saja pikiran seperti itu. Tapi kan yang ngomong bukan kader PDIP,” kata Ketua MPR itu.

Taufiq menegaskan, PDIP lah yang awalnya mengangkat nama Jokowi. “Yang penting kan PDIP memilih Jokowi karena dia bisa “dijual” setelah berhasil dua kali jadi Walikota Solo,” ujar dia. (umi)

Mustahil, Mesin Penyulingan Air Laut Dijadikan Pabrik Garam


LEWOLEBA,FBC-Rencana Bupati Lembata,  Eliyaser Yentji Sunur mengalihfungsikan mesin penyulingan air laut menjadi air tawar di desa Bunganmuda,  Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata,  menjadi pabrik garam ternyata mendapat tanggapan sinis dari anggota DPRD Kabupaten Lembata Fredy Wahon.

 “Mengalihfungsikan mesin penyulingan air laut menjadi air tawar menjadi mesin pabrik garam, itu sebuah hal yang mustahil. Itu mimpi, dan jika bupati berpikir mimpinya itu baik ya, silahkan lakukan,” demikian pernyataan Fredy Wahon  menanggapi  rencana Bupati Lembata mengalihfungsikan pabrik penyulingan air laut menjadi air tawar di desa Bungamuda menjadi pabrik garam, ketika FBC menemui di rumah kediamannya di bilangan Wangatoa,  kelurahan Selandoro, Lewoleba,  Jumat, (21/9/2012).

Sebagaimana pemberitaan floresbangit.com sebelumnya, bahwa kepala desa Bungamuda, Anus Gawi, menyatakan alasan penghentian pengoperasian alat penyulingan air laut, selain karena kekurangan bahan bakar pada awalnya,  tapi setelah masa pemerintahan Lembata Baru, Bupati  Eliyaser Yentji Sunur merencanakan  akan mengalih fungsikan sebagai pabrik garam.

Ketua Fraksi Nurani Peduli Keadilan (FNPK)  DPRD Kabupaten Lembata ini, lebih lanjut menjelaskan jenis mesin penyulingan air laut menjadi air tawar di desa Bunganmuda itu jenis lain bukan jenis mesin pabrik garam. “Saya mau mengatakan, bahwa mesin yang digunakan untuk penyulingan air di desa Bungamuda itu, mesin jenis Reverse Osmosis (RO), apabila bisa dialih fungsikan menjadi mesin pabrik garam itu temuan baru,” katanya heran.
Fred,  demikian sapaan Fredy Wahon, menegaskan, layak atau tidaknya produk air hasil penyulingan itu harus didasarkan pada hasil uji laboratorium yang dikeluarkan oleh lembaga yang berkompoten, dan tidak sekadar disampaikan tanpa disadarkan pada sebuah hasil uji.

Uji laboraturium menurut Fred, dilakukan dengan melihat beberapa zat yang terkandung dalam air hasil penyulingan, diantaranya, melihat persentase kandungan zat asam (PH), zat padat terlarut (PDS), dan persentase kandungan unsur logam terlarut, termasuk kandungan belerangnya, sementara ambang batas ukuran kadar PH bagi orang indonesia adalah, 6,8% sampai 7,2%, jelasnya.

Sementara, terkait penghentian pengoperasian alat penyulingan air laut menjadi air tawar di desa Bungamuda, Fred membantah, jika penghentian itu disebabkan karena air hasil penyulingan air laut itu tidak layak konsumsi seperti yang dikatakan Bupati Lembata. Menurut Fred, pengehentian pabrik penyulingan air laut menjadi  air tawar ini disebabkan karena tingginya biaya beban produksi perbulan yang mencapai ratusan juta rupiah.

“Penghentian pengoperasian alat itu karena tingginya biaya operasional perbulan yang mencapai ratusan juta rupiah, jadi bukan karena air hasil penyulingan dinyatakan tidak layak. Kalau air hasil penyulingan tidak layak, kenapa pemerintah harus bangun lagi di desa Lamatokan ?  Jadi, jangankan masyarakat, sayapun merasa aneh dengan pernyataan bupati itu,” tegas Fred.

FBC sempat menghubungi Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur via SMS guna meminta klarifikasi, namun sama seperti sebelumnya, Bupati tak juga memberikan tanggapan apapun. ( Lukas Narek / Yogi Making)
Sumber: Floresbangkit.com

Senin, 24 September 2012

Gara-gara Miyabi, Buku Soal Masuk Anggaran BOS


TEMPO.CO , Jakarta - Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Haryono Umar mengatakan pengadaan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) akan masuk dalam anggaran Bantuan Operasional Sekolah mulai tahun 2013.

Tujuannya, agar pengadaan LKS baik dari segi anggaran maupun materi buku bisa lebih diawasi oleh pemerintah. »Ini perlu dilakukan untuk melindungi anak didik karena banyak materi pelajaran yang bermasalah terdapat dalam LKS,” kata Haryono, Ahad 23 September 2012.

Menurut dia, selama ini pengadaan maupun pemilihan LKS diserahkan sepenuhnya kepada sekolah sehingga sulit diawasi. Pengadaan LKS diserahkan langsung kepada pihak sekolah agar mereka lebih kreatif dalam mencari inovasi materi yang mudah dicerna anak didiknya.

»Tetapi setelah ada kasus di Sukabumi, Kemayoran, dan terakhir di Mojokerto tentang Miyabi harus ada langkah yang diambil,” kata Haryono. »Jangan sampai kalau ada masalah, baru ditindak,” ujarnya.
Dengan masuknya LKS dalam anggaran BOS, maka pengawasan akan lebih mudah dilakukan. Soalnya pengadaan LKS perlu dipertanggungjawabkan melalui dokumen pengadaan dan fisik buku.

Pekan lalu Dinas Pendidikan Jawa Timur digegerkan oleh munculnya foto Maria Ozawa alias Miyabi di lembar kerja mata pelajaran Bahasa Inggris kelas XI SMP Islam Brawijaya, Mojokerto. Lembar kerja itu disusun oleh musyawarah guru bahasa Inggris SMP yang terdiri dari Sumantri, Moh. Jalil dan Giyono serta ditelaan oleh Muhyidin. Dalam buku itu foto setengah badan Miyabi nongol di halaman 36. Artis seronok itu mengenakan baju putih dengan belahan dada terbuka.

Sebelumnya, konten tak pantas dalam buku LKS juga pernah terjadi di Jakarta. Saat itu kisah Bang Maman dari Kali Pasir yang bercerita tentang perselingkuhan juga muncul di LKS untuk siswa SD. (ANGGRITA DESYANI)

Minggu, 23 September 2012

Tiga Titik Rawan Verifikasi Faktual Parpol 2014


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Verifikasi faktual partai politik calon peserta Pemilu 2014, tinggal menghitung hari. KPU akan mengumumkan hasil verifikasi administrasi pada 29 September mendatang.

Verifikasi menjadi sangat menarik dicermati, karena Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan, bahwa semua parpol harus menjalani verifikasi, termasuk parpol yang sudah mendapatkan kursi di parlemen.

Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) dan Komite Independen Pemantau Pemilih (KIPP) menilai, setidaknya ada tiga titik rawan dalam verifikasi faktual, mengingat terbatasnya sumber daya penyelenggara pemilu.

"Pertama, terjadinya kompromi politik. Partai-partai parlemen secara psikologis tidak menyiapkan diri secara maksimal, karena keputusan MK semula tidak diverifikasi, sehingga rawan kompromi dengan penyelenggara pemilu," ujar Yusfitriadi, Koordinator Nasional JPPR, saat konferensi pers di Kantor Agenda, Jalan Cikini V No 15A, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2012).

Kedua, lanjutnya, adanya kekhawatiran parpol calon peserta pemilu hanya memaksimalkan dokumen faktualnya di daerah, termasuk 10 persen sampling objek verifikasi faktual. Sehingga, 90 persen lainnya tidak disiapkan.

Ketiga, parpol yang lolos verifikasi administrasi ternyata memiliki irisan dengan partai-partai yang sudah ada atau partai sempalan. Kondisi tersebut sangat memungkinkan adanya tarik menarik kader, terutama pada struktur kecamatan dan kelurahan.

Untuk menjaga titik rawan tersebut, KIPP dan JPPR akan mengawal proses tersebut, dengan memantau 260 kabupaten/kota dan seluruh provinsi. (*)

Golkar: Kekalahan Foke Bukan dari Partai, tapi Figur Pasangannya


TEMPO.CO, Jakarta - Partai politik besar yang berkoalisi mengusung Foke alias Fauzi Bowo sepakat bahwa faktor figur yang menjadi penentu kemenangan Joko Widodo dalam Pilkada DKI Jakarta, bukan faktor koalisi partai. Baik Partai Golkar maupun PKS mengakui figur Jokowi lebih kuat dari calon yang mereka usung. "Ini dari pasangannya, bukan partainya," ujar juru bicara Partai Golkar, Lalu Mara, Jumat, 21 September 2012.

Lalu mengatakan persiapan Jokowi lebih matang. "Jokowi itu tidak baru. Dia sudah mempersiapkan dirinya jauh sejak di Solo," ujar Lalu.

Misalnya, kata Lalu, ia mengamati bagaimana Jokowi mengemas dirinya sejak menjabat Wali Kota Solo. "Bagaimana dia mengkapitalisasi, masuk ke atas, berseberangan dengan Gubernur (Jawa Tengah). Bagaimana dia mengkapitalisasi, promosi mobil SMK, hingga ke Jakarta," ujar dia. Meskipun hingga saat ini, mobil SMK yang dielu-elukan itu tidak jelas kabarnya.

Lalu melanjutkan bahwa masih banyak faktor lain yang mendukung Jokowi. Misalnya, faktor media massa dan media sosial.
Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera, juga sepakat dengan Lalu. Menurut dia, figur Jokowi mengalahkan kemampuan partai berkoalisi. "Memang di pilkada ini, peran figur sangat dominan," ujar Mardani.

Namun, dia menolak bila dikatakan bahwa partai gagal berkoalisi. "Semua partai koalisi menjalankan polanya masing-masing, menjaga basis suaranya masing-masing, sesuai dengan kesepakatan," ujar Mardani.
Termasuk PKS yang mengaku suaranya tetap solid untuk Foke. "Suara PKS solid untuk memberi dukungan pada Foke," ujar dia.

Kemenangan Jokowi yang hanya didukung Partai Gerindra dan PDIP membuat partai-partai besar yang berkoalisi, seperti Golkar dan PKS, gigit jari. Mereka harus menerima bahwa calon mereka tumbang di Pilkada DKI Jakarta dengan skor tipis. (FEBRIANA FIRDAUS)