Halaman

Selasa, 12 Oktober 2010

ADA APA DENGAN STUBA DI PANAS BUMI DI KaMOJANG?

Super Lembata
Gonjang-ganjing tentang perjalanan 70 orang lembata untuk mengikuti studi banding di Kamojang, Bandung Jawa Barat sedikit demi sedikit mulai terkuak. Perusahaan pemenang tender proyek panas bumi Atadei diduga broker oleh tokoh pemuda Atadei, Petrus Bala Wukak, SH. Aduh, kenapa demikian?
“Kami hanya berkesempatan melihat pengelolaan proyek itu kurang dari dua jam” kata Piter Bala Wukak saat ditemui di kediamanya Minggu (10/10). Walau demikian dari hasil pengamatannya, ia melihat proyek geothermal komajang terlihat sangat ramah lingkungan.
Piter menunturkan bahwa, Proyek panas bumi di Komajang pengelolanya adalah PT. Pertamina.padahal dalam bayangan awalnya sebelum keberangkatannya mengikuti Stuba yang dilihat nanti adalah model pembangunan mega proyek panas bumi yang di kelola oleh perusahan pemenang tender proyek panas bumi atadei PT. West Lindo, namun dalam kenyataan yang dilihat adalah proyek yang dikelola oleh perusahaannya lain. Lantas apakah ada perbedaan? Bukankan di Komajang dan Atadei sama-sama panas bumi. “dari sisi pengelolanya jelas bedalah, apalagi antara pertamina dan perusahaan swasta” menurutnya, apa yang dibangun pertamina, dan apa yang nanti dibangun oleh PT West Lindo belum tentu sama karena proyek panas bumi adalah proyek sarat modal “jadi kita mungkin meliihat yang dikomajang itu baik, tetapi belum tentu nanti di di bangun di Atadei sama dengan yang dilihat di Kamojang”.
Oleh karena itu, Tokoh pemuda Atadei, Piter Bala Wukak, yang hadir dalam kegiatan studi banding tersebut mempertanyakan eksistensi perusahaan yang akan melakukan eksplorasi di Atadei. “Bayangkan saja masyarakat Lembata yang datang jauh-jauh dari daerah tidak dilayani dengan baik, mulai dari penjemputan di bandara Soekarno-Hatta Jakarta hingga ke Patra Yasa. Hanya 3 menit kami bertatap muka dengan GM PT West Lindo, perusahaan pemegang IUP WKP Atadei. Tim studi banding juga hanya disugukan nasi kotak dan makan bersama tanpa ada kursi,”ujarnyaMenurut Piter, kalau yang melakukan pengeboran itu pihak Pertamina tentu hasilnya berbeda dengan sekarang ini dimana pihaknya tidak akan repot mengurus sampai kepada studi banding. “Tapi kalau menerima tim studi banding Atadei saja begini apalagi untuk kerja? Punya dana tidak? Atau, PT West Lindo ini hanya broker?” ketus Piter Wukak.
Keraguan piter terhadap PT. West Lindo semakin bertambah ketika dalam pertemuan tim stuba dengan pengelola geo thermal Komajang melalui general menejernya mengaku belum mengenal pemegang IUP WKP Atadei. Sehinga dalam pertemuan tersebut tim stuba diingatkan untuk berhati-hati terhadap broker, tutur Piter.
“Mereka jangan macam-macam, ini kampung saya. Selama seluruh proses ini dilakukan dengan cara tertutup sayalah orang pertama yang siap menghadang” tegas putra atadei yang terkenal komit dalam perjuangan membela rakyat kecil ini. Lebih jauh Piter mengatakan, Ia dalam waktu dekat ini akan meminta pemerintah kabupaten Lembata dalam hal ini pemerintah kecamatan Atadei untuk melakukan pertemuan bersama semua masyarakat atadei yang diutus untuk mengikuti stuba dengan menghadirkan sejumlah elemen masyarakat Atadei. Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat yang ikut Stuba mempertanggungjawabkan hasil perjalanan mereka mengikuti stuba ke Komajang kepada semua masyarakat atadei.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar