Halaman

Jumat, 15 Oktober 2010

Kepala BKP3 Sedang Berbohong?

Super-Lembata

Alasan seputar pembatalan kegiatan evaluasi Program Usulan Agribisnis Perdesaan (PUAP), kepada sejumlah Gapoktan Lembata pada 2 pekan yang lalu, semakin terkuak. Dugaan pembatalan yang dilakukan dengan alasan, rencana kegiatan bertabrakan dengan agenda kabupaten, seperti yang disampaikan Kepala BKP3,Leonardus Semadu, SP kepada Super, ternyata tidak benar. Apakah Semadu sedang berbohong?

Hasil investigasi Super, Rabu (13/2010) kepada seorang staf penting BKP3, yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan, bahwa alasan pembatalan kegiatan evaluasi PUAP tersebut, salah satunya adalah masalah biaya.
Menurutnya, uang yang akan digunakan untuk kegiatan evaluasi tersebut, benar dipinjamkan kepada salah seorang staf BKP3, untuk membiayai anaknya sedang kulia. “ Uang itu memang betul dikasih pinjam kepada salah seorang staf,untuk ongkos anaknya yang kulia” Bebernya.

Lagi-lagi sumber ini mengingatkan Super untuk tidak menceritakan masalah ini kepada siapa pun, apalagi kepada wartawan. Karena masalah ini, lagi ramai dibahas dan diselidiki. Apabilah ada yang menanyakan soal uang ini, sampaikan bahwa uang tersebut sudah dikembalikan. “ Ama jangan cerita lagi. Awas wartawan dengar, karena sekarang lagi masalah, dan kalau ditanya jawab saja uang itu sudah dikembalikan,” Tuturnya.

BKP3 Kecewakan Gapoktan Lembata

“Kita sangat kecewa dengan sikap dari BKP3 yang membatalkan kegiatan evaluasi PUAP,”. Demikian kekecewaan yang di sampaikan salah satu anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kabupaten Lembata yang tidak mau disebutkan namanya, Rabu (13/2010) di Fery Ile Boleng.

Menurutnya, seharusnya kegiatan evaluasi Program Usulan Agribisnis Perdesaan (PUAP) Tahun 2008/2009, yang melibatkan sejumlah Gapoktan Lembata, sudah dilaksanakan pada pekan lalu, (5-6/2010), tetapi di batalkan oleh Sekretaris BKP3 secara tiba-tiba melalui SMS.

Sumber terpercaya ini mengatakan bahwa kuat dugaan dana sebesar 58 juta yang di anggarkan untuk kegiatan evaluasi PUAP, telah manfaatkan oleh oknum pegawai BKP3 Lembata untuk urusan pribadi. “Uang tersebut di duga telah di pinjamkan oleh bendahara atas persetujuan Kepala Badan selaku pengguna anggaran kepada salah seorang staf untuk keperluan pribadi dan bukan untuk kepentingan publik”. Terang sumber tersebut.

Untuk membuktikan kebenaran informasi pembatalan kegiatan tersebut, Super lalu menemui salah seorang Penyuluh Pertanian Lapangan, yang juga meminta namanya tidak dipublikasikan, membenarkan adanya informasi pembatalan kegiatan tersebut secara tiba-tiba melalui SMS. “Benar kegiatan PUAP itu batal. Saya juga waktu itu dapat penyampaian melalui SMS” Katanya.

Menurutnya,berita pembatalan yang ia peroleh melalui pesan singkat itu, tidak di jelaskan mengenai alasan pembatalan kegiatan tersebut. “Saya tidak di beritahu alasan pembatalan kegiatan itu,” Jelasnya.

Kepala BKP3 Leonardus Semadu, SP yang dikonfirmasi, Jumad (08/2010) membantah bahwa dana sebesar 50-an Juta untuk kegiatan evaluasi dan Diklat pendamping Gapoktan PUAP, tidak dipinjamkan kepada salah satu Staf BKP3 Lembata sepengetahuan Kepala BKP3.
” Informasi itu tidak benar. Dana itu tidak di pinjamkan kepada staf, apalagi sepengetahuan saya,”Jelas Semadu.

Semadu kepada Super menjelaskan bahwa alasan pembatalan kegiatan evaluasi PUAP, karena panitia pelaksana, belum mengirimkan surat permohonan kepada Bupati, untuk membuka kegiatan evaluasi tersebut. Oleh karenanya, selaku Kepala Badan dan penanggungjawab program, Ia memerintahkan kepada sekretaris dan stafnya untuk segera mengeluarkan berita pembatalan. Selain itu, Pembatalan pun di lakukan dengan alasan, rencana kegiatan bertabrakan dengan agenda kabupaten.

Kepada Super, Semadu mengatakan, kegiatan dimaksud rencananya akan dibuka oleh Bupati Lembata, namun sesuai koordinasinya, ada agenda kegiatan kabupaten yaitu peringatan HUT TNI 5 Oktober dan juga perayaan 5 Abad Tuan Ma pada tanggal 7 Oktober. Sehingga Bupati masih berhalangan. “Kita berharap Bupati bisa membuka acara ini, tapi beliau sudah punya agenda lain, sehingga kita batalkan,”jelas Semadu.

Kepala BKP3 ini mengakui, akhir-akhir ini di kantornya sangat di sibukan dengan persiapan kelengkapan berkas PUAP Tahun Anggaran 2010. Selain itu, saat ini dirinya masih menjadi saksi kasus penyalahgunaan dana PUAP oleh salah satu kelompok Gapoktan di Desa Dikesare, kecamatan Lebatukan. Sementara mengenai semua informasi penyalahgunaan keuangan BKP3 untuk kepentingan pribadi yang berkembang di tengah masyarakat, Semadu menilai hal itu sangat wajar di alam demokrasi seperti sekarang ini.
“ Hal ini membuktikan tingkat kontrol masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan semakin membaik. Saya berharap kepada semua pihak, untuk tidak terlebih dahulu menghakimi, sebelum mengetahui kebenaran informasi tersebut, “himbau Semadu.

2 komentar:

  1. Komisi 3 DPRD dlm rapat dengan BKP3 dlm rangka pembahasan RAPBD perubahan TA 2010 telah membatalkan beberapa kegiatan BKP3 trkait PUAP krn disinyalir dana pendamping sebesar 300jt rupiah dari APBD 2 telah dsalahgunakan tuk kegiatan lain sementara honor PPL sejak 3 tahun belakangan tidak pernah terealisasi.

    BalasHapus
  2. Tks atas infonya bang, akan kami telusuri lebih lanjut...

    BalasHapus