Halaman

Kamis, 07 Oktober 2010

Gara-Gara Gapoktan di Coret, Tiga Petinggi BKP3 Lembata Saling Lempar


Super (06/10)
“Saya kecewa sekali, 2 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari wilayah kedang dicoret tanpa alasan yang jelas” demikian Emanuel Ubuq pada Super, saat ditemui di rumah keluarganya di bilangan wangatoa Rabu (06/10). Sembari menyerahkan Surat Keputusan Menteri Pertanian kepada Super, Eman menyampaikan kekesalannya.
Adalah sebuah tindakan yang tak semestinya dilakukan oleh pejabat lokal, yang bertugas mengamankan Surat Keputusa Pejabat tingkat atas serta menjalankannya, untuk kemaslahatan  masyarakat kecil. Kata Eman kesal. “Jadi kalo seperti begini saya mau tanya, siapa yang harus bertugas mengamankan dan menjalankan SK Menteri?” tanya eman
Untuk diketahui, sesuai SK Menteri Pertanian Nomor : 2838/Kpts/OT.140/8/2010 tentang Penetapan Desa dan Gapoktan Penerima BLM PUAP Tahap ke Satu Tahun Anggaran 2010.  Telah ditetapkan 30 kelompok dari 30 desa  di sembilan kecamatan se Kabupaten Lembata, sebagai penerima Dana PUAP. Dari 30 kelompok yang ditetapkan itu empat diantaranya adalah Gapoktan yang berasal dari dua kecamatan di wilayah kedang, yakni : Gapoktan Tubung Laleng Desa Atulaleng, Gapoktan Roma Tawen Desa Banihading II masing-masing di Kecamatan Buyasuri dan di Kecamatan Omesuri : Kelen Haba Ola Desa Leuwayang dan Gapoktan Areq Piling Desa Hoe Lea.
“Kami hari ini mau ke kantor Badan Ketahanan Pangan Dan Pelaksana Penyuluh(BKP3-Red)  untuk tanya, atas pertimbangan apa Gapoktan Roma Tawen dan Gapoktan Areq Piling  yang sudah ditetapkan Menteri itu di coret” tandas Eman. sang tokoh demonstran asal kedang ini pun mengatakan, jika benar dua Gapoktan itu di coret, ia akan meminta BKP3 untuk menjelaskan tentang kemana larinya dana sebesar 200 juta, yang menjadi jatah dari dua kelompok yang tercoret. “saya  tau  bahwa satu kelompok akan mendapat dana sebesar 100 juta. Jadi saya mau tanya, kemana uang itu”. Kalaupun dipindahkan kepada kelompok lain, BKP3 harus memberitahu kelompok yang mana? Lanjut eman.
Eman yang mengaku sebagai pemerhati Gapoktan itu menuturkan bahwa, empat kelompok dari kecamatan omesuri dan buyasuri yang masuk dalam penetapan Menteri Pertanian sebagai kelompok penerima PUAP 2010, merupakan hasil perjuangannya. Menurutnya empat kelompok iti didaftarkan langsung melalui Haning Sony Anggota DPR-RI dari Komisi IV, saat dirinya berada di Jakarta. “jadi saya merasa sangat bertanggungjawab terhadap Gapoktan-gapoktan itu” lanjutnya.
Sementara itu,  Kepala BKP3 Lembata Leonardus Semadu N,SP yang dihubungi melalui telepon selulernya belum bersedia memberikan klarifikasi karena sedang berada di kantor polisi. “Ade sori, saya sedang berada di kantor polisi, jadi nanti saya hubungi setelah selesai berurusan” kata Leo Semadu menjawab Super, namun janji untuk menghubungi Super tak di tetapi Leo.  HP Leo pun tak aktif setelah dihubungi Super.
Tak kehabisan akal Super-pun mencoba menghubungi Sekretaris dan Bendahara BKP3, namun kembali lagi super gagal memperoleh keterangan, karena baik sekretaris maupun bendahara sama-sama meminta Super untuk langsung menghubungi Kepala BKP3 Lembata. “sebaiknya langsung dengan kepala saja, karena beliau sekarang ada” demikian bendahara dan Sekreteris BKP3, kepada Super melalui telepon seluler.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar